Kembali

3 menit waktu baca

Perbedaan 9 Jenis Naga dari Tiongkok

By ID LingoAce Team |Indonesia |May 16, 2023

Trending
blog-images

Apa yang ada dalam benakmu mengenai makhluk mitologi Naga? Semburan bola api dari mulutnya yang besar dan dahsyat?  Perawakan raksasa dan meliuk seperti ular? Atau, wajah menyeramkan dengan sisik di seluruh tubuh?  Ya, Naga memang sering kali digambarkan sebagai makhluk mitologi dengan ciri-ciri fisik tersebut, tapi tahukah kamu jika Naga yang disebutkan di berbagai belahan dunia memiliki perbedaan?  

Contohnya, di beberapa negara barat, Naga dilambangkan sebagai sebuah pertanda buruk atau kehancuran yang dimusuhi oleh umat manusia. Berbeda dengan di negara timur, khususnya Tiongkok, yang menganggap Naga sebagai simbol kekuatan dan keberuntungan.

Menurut kepercayaan Tiongkok, Naga termasuk ke dalam empat hewan yang membantu Pangu melindungi langit dan bumi dari berbagai kekacauan, juga penjaga empat penjuru mata angin yang mendapat penghormatan tertinggi.  

Maka tak heran jika Naga dijadikan sebagai lambang Kaisar selama berabad lamanya sekaligus lambang kebudayaan Tiongkok yang tinggi.  

Naga di negara Tiongkok tidak hanya ada satu jenis saja, lho. Meski yang paling terkenal adalah bentuk ular tapi total sebenarnya terdapat sembilan Naga dengan tugas yang berbeda-beda, dan berikut nama-nama sembilan Naga Tiongkok tersebut:

  1. Tianglong: Memiliki tugas menarik kereta para Dewa dan menjaga singgasana mereka sebagai Naga Langit.

  2. Shenlong: Memiliki tugas mengendalikan angin dan hujan.

  3. Fucalong: Memiliki tugas menjaga harta karun dari alam dan temuan manusia. Sebuah kisah menceritakan terciptanya gunung api adalah karena Fucalong berusaha keluar dari perut bumi untuk melaporkan tugasnya ke surga.

  4. Dilong: Memiliki tugas memimpin semua sungai sebagai Naga bumi.

  5. Yinlong: Merupakan Naga yang memiliki umur paling tua di antara Naga Timur dan satu-satunya Naga yang memiliki sayap.

  6. Qiulong: Merupakan Naga paling kuat di antara kesembilan Naga Tiongkok.

  7. Panlong: Memiliki tugas menjaga dan mendiami Danau Timur sebagai Naga air.

  8. Huanglong: Merupakan Naga yang pernah muncul dari sungai Luo dan dipercaya menjadi sumber unsur penulisan huruf Mandarin pada Kekaisaran Fu.

  9. Long Wan: Merupakan Naga yang paling memiliki kuasa pada empat lautan, orang-orang dari Timur, Selatan, Barat, dan Utara. Naga Long Wan adalah Raja dari semua Naga di Tiongkok dan memiliki keistimewaan berubah wujud menjadi manusia serta mendiami Istana Kristal yang dijaga oleh pasukan udang juga kepiting.

Kepercayaan masyarakat Tiongkok akan reputasi Naga membuat banyak patung dan ukiran Naga sengaja dibuat untuk berbagai harapan.  

Seperti sebagai penjaga kediaman, sebagai penangkal petir, atau banjir bahkan patung-patung tersebut diberi nama dan memiliki fungsi tersendiri bergantung pada penempatan dan watak setiap Naga.  

blog-images

Sumber foto: Unsplash

  1. Yazi, memiliki watak mematikan sehingga ia dihias di pegangan pedang karena fungsi pedang untuk berperang dan memenangkan pertempuran.

  2. Pulao, memiliki watak mudah menangis sehingga ia disimpan di atas lonceng dengan fungsi sebagai pegangan.

  3. Bixi, memiliki perawakan besar seumpama kura-kura sehingga ia disimpan di bawah monumen makam.

  4. Fuxi, memiliki kegemaran terhadap sastra sehingga ia diletakkan di samping monumen makam.

  5. Qiuniu, memiliki kegemaran terhadap musik sehingga ia dihias di berbagai alat musik.

  6. Chaofeng, memiliki kegemaran berada di tepian sehingga ia diletakkan di keempat sudut rumah warga.

  7. Suanni, memiliki kebiasaan duduk sehingga ia diletakkan di dasar patung-patung suci Buddha.

  8. Bi’an, memiliki kegemaran litigasi sehingga ia disimpan di gerbang penjara dengan tugas untuk berjaga.

  9. Chiwen, memiliki kegemaran menelan sehingga ia disimpan di atap rumah.

Konon, Naga Tiongkok memiliki 117 sisik dengan 81 sisiknya bernuansa positif (Yin) dan 36 bernuansa negatif (Yang).  

Pada umumnya, makhluk mitologi ini digambarkan memiliki 3-4 cakar tetapi lambang Naga untuk Kaisar memiliki lima cakar dan pada zaman dahulu tidak semua orang bisa menggunakan lambang Naga dengan lima cakar jika tidak patuh pada aturan tersebut maka akan mendapat hukuman berat.  

Menurut mitologi Tiongkok yang sangat erat dengan angka 9, Naga dianggap sebagai perpaduan sembilan ekor hewan dengan ciri kepala yang seperti unta, telinga yang seperti lembu, mata yang seperti siluman, sepasang tanduk yang seperti tanduk rusa, leher yang seperti ular, bentuk perut yang seperti tiram, leher yang seperti ular, sisik yang seperti ikan, kaki yang seperti harimau dan cakar yang seperti elang.  

Wah... seru sekali, ya, belajar tentang salah satu dari empat hewan mulia dalam mitologi Tiongkok ini. Setelah belajar tentang Naga, kira-kira kita belajar apa lagi, nih, selanjutnya?  Eh, kami punya ide! Belajar bahasa sepertinya bisa menjadi opsi menyenangkan. Bagaimana jika kita mulai belajar Mandarin sebagai bahasa yang berasal dari negeri Naga Huanglong?  

Ada banyak tempat les bahasa Mandarin di Indonesia tapi kamu bisa percayakan anak untuk belajar hanya di LingoAce. Kenapa LingoAce? Karena LingoAce sebagai platfoarm e-learning bahasa Mandarin untuk anak usia 6-15 tahun akan memberikan kurikulum dan metode belajar terbaik.  

Setiap kelas bahasa Mandarin di LingoAce Indonesia memiliki level yang disesuaikan dengan kemampuan anak usia 6-15 tahun. Tak perlu khawatir jika anak sama sekali belum mengenal bahasa Mandarin karena LingoAce Indonesia menyediakan kurikulum IN atau International dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.  

Tetapi jika anak sudah memiliki dasar dalam bahasa Mandarin maka kurikulum SG atau Singapore menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan kemampuan karena menggunakan bahasa pengantar Mandarin.  

LingoAce juga memakai jasa native speaker bahasa Mandarin profesional, sehingga metode mengajar menjadi tepat dan sesuai. Harga yang ditawarkan pun bisa kamu pilih sesuai kemampuan dan keinginan, yuk, cek daftar harganya dengan klik pada tautan di bawah ini! 

All members of the team have a background in linguistic education, strong bilingual abilities, and at least two years of international experience. They have a good understanding of the living environment and language environment overseas, focusing on the language learning experience for children aged 3-15. They continue to introduce Chinese culture to children across the globe, and are the best storytellers in LingoAce, helping to facilitate language learning for parents overseas.​