Kembali

2 menit waktu baca

Cerita di balik Warna Hitam dan Putih Bulu Panda

By ID LingoAce Team |Indonesia |May 16, 2023

Trending
blog-images

Hewan menggemaskan satu ini, jadi favorit banyak orang di dunia, lho.

Tubuh gempal dan wajahnya yang polos jarang luput dari perhatian, meski pun panda gemar sekali tidur tapi tak mengurangi antusias orang-orang untuk menyukainya.

Hal menarik lain dari panda adalah warna bulu hitam dan putih di tubuh juga di sekeliling mata yang memiliki fungsi untuk berkomunikasi atau kamuflase.

Hayooo.... kamu juga punya area hitam di sekeliling mata seperti panda, ya? Eitsss, tapi sepertinya kalau kamu, sih, karena kurang tidur, bukan kebanyakan tidur, hehehe.

Di balik warna bulu panda yang sederhana dan menawan, ternyata terdapat cerita menyentuh yang membuat panda memiliki warna hitam. Yuk, langsung kita simak saja cerita di balik warna hitam dan putih bulu panda.

Pada zaman dahulu di sebuah kekaisaran Tiongkok, seorang Pangeran yang berusia lima tahun hidup kesepian sebagai anak tunggal yang tak memiliki saudara atau teman barmain.

Rasa kesepian membuat kondisi kesehatan Pangeran Kecil terus menurun, oleh karenanya, Pangeran Kecil tidak diperbolehkan meninggalkan atau pergi ke luar istana. Pangeran Kecil pun semakin terpuruk.

Raut sedih di wajah Pangeran Kecil membuat Kaisar merasa terluka, dia tak tega melihat buah hatinya sering kali murung, hingga pada suatu hari Kaisar memiliki ide cemerlang untuk membawakan teman bermain bagi Pangeran Kecil.

"Anakku, kemarilah dan lihat apa yang telah aku persiapkan untukmu," ucap Kaisar, saat mengajak Pangeran Kecil ke aula kerajaan.

"Apa, Ayah?" Jawab Pangeran Kecil.

Dari balik pintu besar, seekor anak panda menggemaskan dengan warna putih di seluruh tubuhnya berjalan diiringi pernjaga.

blog-images

Sumber foto: Unsplash

"Aku membawakan anak panda untukmu, dia akan menjadi teman bermainmu mulai sekarang. Jadi, janganlah kau bersedih lagi, ya, Anakku,"

Ekspresi semringah sangat kentara di wajah lugu Pangeran Kecil, dia berlari dan memeluk anak panda yatim piatu itu dengan bahagianya.

"Terima kasih, Ayah, aku sangat menyukainya,"

Semua orang di dalam aula ikut senang dengan kebahagiaan Pangeran Kecil, tak terkecuali dengan Anak Panda yang kini juga memiliki teman.

Hari-hari Pangeran Kecil menjadi lebih berwarna, dia menghabiskan waktu dengan Anak Panda sejak terbitnya matahari sampai bulan menampakkan cahaya indah.

Setiap momen yang dilalui sangat menyenangkan. Mereka kerap berbagi tawa, meski karena hal sederhana.

Orang-orang di dalam Istana, khususnya Kaisar ikut bahagia melihat keakraban Pangeran Kecil dan Anak Panda.

Kaisar sangat bersyukur akan kehadiran Anak Panda yang memberikan keceriaan di dalam Istana dan membuat kesehatan Pangeran Kecil tampak membaik.  

Namun, tak ada yang mengira kebahagiaan yang baru saja menyelimuti Pangeran Kecil dan Anak Panda akan memudar.

Kesehatan Pangeran Kecil tiba-tiba saja kembali memburuk. Anak Panda dan Pangeran Kecil mulai jarang bermain atau menghabiskan waktu menyenangkan di halaman Istana lagi.

Kaisar dengan segenap usahanya, mengarahkan semua tabib di Istana untuk mengobati Pangeran tetapi takdir berkata lain. Tak ada satu pun tabib yang berhasil menyembuhkan Pangeran Kecil.

Sebelum Pangeran Kecil menghembuskan nafas terakhir, dia tersenyum seraya menatap kedua orang tua dan teman bermain kesayangannya, Anak Panda.

Pangeran Kecil seolah menyampaikan dia bahagia di akhir hayatnya.

Seluruh Istana berduka, Pangeran tercinta kini telah pergi. Tubuh Pangeran Kecil pun dikremasi.

Orang-orang di Istana sangat kehilangan Pangeran Kecil, begitu pula dengan Anak Panda yang telah menganggap Pangeran Kecil seperti keluarga.

Hingga, pada suatu malam, Anak Panda menghampiri ruang abu jenazah Pangeran Kecil.

Rasa tak rela yang masih tertinggal di hati Anak Panda, membuatnya mengambil lalu memeluk guci abu jenazah Pangeran Kecil.   

Saat itu Anak Panda menangis tersedu, matanya berlinang dan terus terisak dengan sedihnya.

“Pangeran... sekarang aku tak memiliki teman untuk bermain lagi. Aku sangat merindukanmu, Pangeran,” ucap Anak Panda, tersedu. 

Lama waktu yang dihabiskan Anak Panda di dalam ruang abu jenazah Pangeran Kecil membuat perasaannya sedikit membaik.  

Anak Panda meletakkan kembali guci abu jenazah Pangeran Kecil lalu mengusap bekas air mata. Tetapi, alangkah terkejutnya dia saat melihat dirinya di pantulan cermin dengan warna hitam di sekeliling mata. 

Anak Panda baru menyadari ada sisa abu Pangeran Kecil yang menempel di tangan, dia lalu mengusap-usapkan telapak tangan ke bagian tubuh lain untuk membersihkannya namun abu Pangeran Kecil justru semakin menyebar dan membuat bulu Anak Panda berwarna hitam dan putih. 

Semenjak saat itu, bulu Anak Panda tidak pernah berwarna putih polos lagi.

Persahabatan antara Anak Panda dan Pangeran Kecil adalah bukti bahwa setiap makhlukk hidup di dunia ini bisa saling mengasihi dan menyayangi.

Siapa pun berhak memiliki sahabat dan bisa menjalin persahabatan dengan siapa saja, seperti halnya persahabatan antara negara Indonesia dan Tiongkok.

Hubungan baik antara Indonesia dan Tiongkok juga mencakup bidang ekonomi dengan menjalin kerja sama di berbagai sektor dan kesempatanmu untuk terlibat di dalamnya sebagai pemilik modal atau pekerja menjadi lebih besar saat kamu menguasai dua bahasa utama dari dua negara tersebut.

Saat ini, kamu tentu sudah sangat fasih dalam berbahasa Indonesia karena itu adalah bahasa Ibu bagimu, tapi bagaimana dengan bahasa Mandarin?

Sudahkah kamu mahir dalam berbahasa Mandarin? Jika ya, maka itu baik untukmu, namun jika belum... tenang, kami memiliki jalan ke luar untuk masalahmu. 

Tahukah kamu? mengenalkan bahasa Mandarin sejak kecil lebih memudahkan anak dalam mempelajarinya karena pada usia tersebut gangguan lebih sedikit didapat. 

Sejalan dengan tujuan LingoAce Indonesia yang khusus membuka kelas bahasa Mandarin untuk anak usia 6-15 tahun. 

Setiap kelas bahasa Mandarin di LingoAce Indonesia memiliki level yang disesuaikan dengan kemampuan anak. 

Tak perlu khawatir jika anak sama sekali belum mengenal bahasa Mandarin karena LingoAce Indonesia menyediakan kurikulum IN atau International dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Inggris, tetapi jika anak sudah memiliki dasar dalam bahasa Mandarin maka kurikulum SG atau Singapore menjadi pilihan tepat untuk meningkatkan kemampuan anak karena menjadikan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar. 

LingoAce Indonesia juga memakai jasa native speaker bahasa Mandarin profesional, sehingga metode dan cara mengajar lebih tepat dan benar. Suasana belajar pun dibuat menyenangkan dengan berbagai materi yang dikemas secara kreatif. 

Harga yang ditawarkan LingoAce dapat dipilih bergantung lama belajar, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, sampai 1 tahun atau jumlah murid di dalam satu kelas.

Jika menyukai suasana grup, terdapat pilihan kelas dengan maksimal 6 orang atau jika ingin suasana yang lebih eksklusif bisa memilih kelas privat.

Saat ini sistem belajar di LingoAce Indonesia dilakukan secara daring, sehingga lebih efektif dan efisien.

Suasana belajar virtual ini dapat diakses melalui website resmi LingoAce Indonesia. 

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar segera di LingoAce Indonesia dan dapatkan berbagai promo menarik juga satu kali kelas free trial gratis!

Sumber foto cover:https://unsplash.com/photos/wFUyCqW9tS4

All members of the team have a background in linguistic education, strong bilingual abilities, and at least two years of international experience. They have a good understanding of the living environment and language environment overseas, focusing on the language learning experience for children aged 3-15. They continue to introduce Chinese culture to children across the globe, and are the best storytellers in LingoAce, helping to facilitate language learning for parents overseas.​