Kembali

3 menit waktu baca

Parents, Yuk, Pelajari Jenis-jenis Bullying terhadap Anak

By ID LingoAce Team |Indonesia |July 4, 2023

Parenting
blog-images

Bullying adalah suatu bentuk kekerasan psikologis yang tidak hanya dilakukan secara terbuka, tetapi juga secara halus dan kerap terjadi dalam jangka waktu yang lama. Dalam kasus perundungan pada anak, korban biasanya akan terus menerus diejek, disiksa, diancam, dihina, dan dipinggirkan.

Pada awalnya, anak-anak dan remaja sering mengartikan perilaku mereka ini sebagai lelucon. Namun dinamika kelompok dapat mendorong mereka untuk menemukan "lelucon" baru, dan kemudian mengarah pada bullying atau bahkan cyberbullying. Sering kali para korban tidak memiliki kesempatan untuk membela diri yang pada akhirnya menyebabkan masalah psikologi berkepanjangan.

Jenis bullying

Parahnya lagi, ternyata bullying bukan hanya ada dalam satu bentuk dan bahkan telah berevolusi dengan perkembangan zaman. Secara analog, setidaknya ada tiga jenis perundungan yang biasa terjadi, di antaranya:

  1. Bullying verbal yang meliputi: Provokasi, ancaman, penghinaan, komentar seksual yang tidak pantas.

  2. Penindasan sosial: Ditujukan untuk merusak reputasi dan hubungan sosial korban dengan tindakan seperti mengucilkan seseorang dengan sengaja, menyuruh anak untuk tidak berteman dengan korban, mempermalukannya, mencemarkan nama baik.

  3. Bullying fisik yang mencakup perilaku manesque dan kekerasan, termasuk juga pencurian atau perusakan barang-barang pribadi.

Bullying di sekolah

Tidak diragukan lagi, salah satu area di mana perundungan paling sering terjadi adalah sekolah. Riset terbaru mengonfirmasi bahwa bullying telah tersebar luas bahkan sejak tingkatan sekolah dasar. Oleh karena itu, pihak sekolah harus bisa membuat pedoman untuk upaya tindakan mencegah dan memerangi bullying dan cyberbullying. Di antara tindakan yang paling signifikan dan bermanfaat untuk dapat diterapkan adalah:

  • Penciptaan suasana tenang di kelas dan membuat kelompok dengan proyek dan peluang untuk komunikasi dan pertukaran informasi

  • Memberikan perhatian maksimal pada empati dan rasa hormat

  • Mendorong perolehan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan Internet secara bertanggung jawab

Cyberbullying

Muncul dan meningkatnya penggunaan perangkat digital oleh anak-anak tentu saja telah berkontribusi pada evolusi fenomena bullying yang berevolusi menjadi lebih digital yang tentunya lebih halus dan berbahaya.

Secara definisi, cyberbullying terdiri dari melakukan kekerasan verbal dan psikologis terhadap korban dengan menggunakan smartphone dan tablet dan menyampaikan bullying di chat dan jejaring sosial.

Perlu diingat bahwa bullying adalah pola perilaku dan bukan tindakan acak. Dalam cyberbullying, bentuk-bentuk kekerasan ini berkembang seiring dengan penambahan penggunaan media digital, misalnya dalam chat di Instagram atau Snapchat, di messenger seperti WhatsApp atau dalam fungsi komentar di YouTube dan Twitch.

Dalam menangani cyberbullying, reaksi penuh emosi akan memperburuk situasi. Jika para orang tua telah mengetahui insiden cyberbullying, mereka harus menyimpan obrolan atau foto kejadian tersebut sebagai bukti, misalnya melalui tangkapan layar. Selain itu, penting untuk tidak membuat si kecil merasa bersalah. Dan yang paling penting, coba untuk berkomunikasi secara langsung dengan mereka yang mem-bully atau keluarganya.

Bahaya cyberbullying membuat para orang tua harus lebih sensitif dalam membiarkan anak mereka menggunakan layanan online termasuk kursus online. Pastikan platform yang dipilih sudah memiliki sertifikat KidSAFE seperti LingoAce. Platform kursus bahasa Mandarin ini berhak menggunakan sertifikat yang satu ini karena telah ditinjau, disertifikasi, dan/atau didaftarkan secara independen untuk memenuhi standar keamanan dan/atau privasi online tertentu, dan diizinkan untuk menampilkan segel kidSAFE.

Lebih jauh, konsep kelas eksklusif dengan maksimal enam peserta didik juga akan mempermudah proses monitoring proses belajar mengajar yang terjadi. Plus, semua guru di LingoAce adalah tenaga profesional native speaker yang sudah punya pengalaman mengajar bertahun-tahun. Yuk, tunggu apalagi, langsung daftar sekarang!

All members of the team have a background in linguistic education, strong bilingual abilities, and at least two years of international experience. They have a good understanding of the living environment and language environment overseas, focusing on the language learning experience for children aged 3-15. They continue to introduce Chinese culture to children across the globe, and are the best storytellers in LingoAce, helping to facilitate language learning for parents overseas.​