Kembali

3 menit waktu baca

Sejarah Baju-baju Tradisional dari Tiongkok yang Kamu Harus Tahu

By ID LingoAce Team |Indonesia |May 16, 2023

Trending
blog-images

Hal yang mungkin luput dari perhatian orang banyak adalah sebenarnya ada banyak sekali, lho, jenis-jenis baju tradisional dari Tiongkok. Bentuk dan sejarahnya pun sangat amat beragam! Namun, selama ini kebanyakan orang—terutama di Indonesia—hanya mengetahui baju tradisional Cheongsam.

Baju tradisional inilah yang banyak dikenakan oleh teman-teman kita saat merayakan perayaan Imlek atau hari-hari besar Tionghoa lainnya. Padahal, baju-baju tradisional dari Tiongkok yang lain tidak kalah ciamiknya, lho, jika dibandingkan dengan Cheongsam. Selain itu, pakaian-pakaian indah ini pun juga memiliki sejarah yang seru dan menarik di balik kemunculannya.

Gimana, Parents? Mau tahu baju-baju tradisional dari Tiongkok lainnya untuk jadi inspirasi outfit di Imlek tahun depan? Yuk, simak selengkapnya, ya!

blog-images

Sumber foto: Unsplash

1. Cheongsam

Baju yang satu ini sudah terkenal banget pastinya! Banyak orang yang menganggap baju tradisional ini adalah baju yang sudah selalu turun-menurun dikenakan oleh teman-teman etnis Tionghoa kita. Baju ini bisa juga disebut dengan Qipao. Pada awalnya, baju ini disebut dengan Changpao yang artinya adalah ‘gaun panjang’.Gaun ini bermula dari penggulingan Dinasti Qing dan pendirian Republik Tiongkok pada tahun 1912. Pada masa itu, para cendekiawan mulai memberontak terhadap nilai tradisional yang kurang adil dan memihak para perempuan, lalu di sekitar tahun 1920, para guru serta mahasiswa perempuan mulai melepaskan tradisi-tradisi lama yang mengekang mereka dan mengadopsi gaya berpakaian yang baru, yaitu Cheongsam.

blog-images

Sumber foto: Unsplash

2. Hanfu

Hanfu berasal dari bahasa Mandarin yang memiliki arti ‘pakaian orang Mandarin’. Han sendiri adalah salah satu dinasti yang pernah berjaya di negara Tiongkok. Dari semua sejarah pakaian tradisional Tiongkok, baju ini lah yang memiliki sejarah terpanjang. Baju tradisional ini sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu—diawai oleh seorang permaisuri yang membuat kain dengan sutra dan buatannya kian berkembang.Hanfu pun terus dilestarikan oleh kalangan-kalangan berkuasa saat itu hingga menjadi pakaian nasional suku Han. Selain itu, lebih kerennya lagi, nih, pakaian ini memengaruhi pakaian tradisional negara lain, lho! Seperti negara Korea, Jepang, dan Vietnam.

3. Samfoo

Baju tradisional ini biasa digunakan untuk sehari-hari di Tiongkok, lho! Namun, tidak seperi Cheongsam yang digemari oleh wanita-wanita muda, Samfoo lebih sering digunakan oleh wanita paruh baya yang bekerja di ladang atau sekadar bersantai di dalam rumah. Pada zaman dahulu, Samfoo dibuat dari rami dan kapas yang diwarnai dengan warna gelap seperti hitam dan biru, tetapi ada beberapa kalangan tertentu yang memakai Samfoo yang terbuat dari kain sutra, satin, dan brokat. Cara pembuatan Samfoo dulu tidak lah mudah, lho! Caranya adalah dengan ditenun dengan tangan dan diproduksi sendiri oleh keluarga. Prosesnya ini Panjang serta melelahkan, karena itu lah kain yang digunakan harus digunakan sebaik mungkin supaya tidak boros.

4. Jubah Labuh

Jubah Labuh adalah baju tradisional dari Tiongkok yang biasanya digunakan pada saat hari Raya Imlek atau hari raya besar lainnya oleh para laki-laki. Pakaian ini terlihat sangat rapi dan membuat orang yang memakainya terlihat sangat elegan serta gagah. Baju Jubah Labuh biasanya terbuat dari kain sutra dan brokat dengan perpaduan warna terang dan dijahit dengan benang berwarna emas dan perak. Namun, corak di baju ini terlihat tidak terlalu ramai dan ukurannya yang besar sehingga terlihat longgar, serta kerahnya yang dibuat lebih tinggi dibandingkan kerah pada umumnya.

blog-images

Sumber foto: Unsplash

5. Baju Shanghai

Baju tradisional yang satu ini memiliki kemiripan dengan Cheongsam juga. Namun, yang membedakan pakaian ini dengan Cheongsam adalah kerah pada Shanghai lebih tinggi dibandingkan dengan Cheongsam dan terpisah di bagian depannya. Busan aini telah mengalami banyak revolusi karena mengikuti perkembangan mode wanita-wanita di Tiongkok, tetapi tetap mempertahankan untuk menggunakan kain yang sangat halus untuk pembuatannya. Masyarakat Tionghoa mengasosiakan warna tertentu dengan musim tertentu dalam pemakaian busana ini. Contohnya, hijau melambangkan musim semi, merah melambangkan musim panas, putih melambangkan musim gugur, dan hitam melambangkan musim dingin. Wah, seru juga, ya, pakai baju yang warnanya menyesuaikan dengan musim atau mood. Boleh juga, nih, kita jadikan inspirasi pakaian sehari-hari~

6. Changsan

Baju Changsan adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh laki-laki dari Tiongkok. Changsan sendiri artinya adalah ‘baju panjang’ dan menjadi pakain formal yang dikenakan oleh orang-orang Tionghoa tertentu yang dianggap dari kalangan menengah ke atas. Namun, saat di abad 17 hingga 20, pakaian ini wajib digunakan oleh laki-laki di Tiongkok, dan jika tidak dikenakan akan dijatuhkan hukuman. Setelah itu, seiring berjalannya waktu, peraturan yang mengikat ini mulai menghilang. Bahkan, baju tradisional ini sudah mengalami revolusi dan telah dimodifikasi menjadi baju dengan model yang lebih modern tetapi tetap mempertahankan ciri khas dari baju ini.

7. Tangzhuang

Pakaian yang satu ini unik banget, nih! Cocok buat kalian yang bucin dengan pasangan kalian masing-masing! Pakaian tradisional ini berbentuk seperti mantel dan biasa dikenakan oleh couple. Metode pembuatan pakaian ini adalah dengan menggabungkan elemen tradisional Tiongkok dengan teknik pemotongan pakaian ala barat. Secara arti harfiahnya, Tangzhuang memiliki arti ‘pakaian Tiongkok pada Dinasti Tang (618-907)’, tetapi kini telah menjadi kian modern serta berkembang. Hal yang menonjol dari pakaian tradisional ini adalah kerah Mandarin dengan bukaan di bagian depannya, lalu pembukanya berbentuk simetris dengan kerah yang berdiri tegak. Pada bagian kancing dilengkapi dengan simpul khas etnis Tionghoa yang menyerupai katak. Bahan yang digunakan untuk membuat pakaian tradisional ini umumnya adalah sutra atau brokat dengan penambahan gaya ala barat seperti bantalan bahu agar pakaian ini bisa terlihat dan dipakai lebih pas.

Nah, itu dia, Parents, baju-baju khas dari Tiongkok dan sedikit cerita di baliknya. Kalian tertarik untuk memakai pakaian yang mana, nih—yang lebih tradisional atau modern? Yaa, tapi sebenarnya mau pilih yang mana pun pasti akan terlihat bagus, sih, kalau dipakai kalian~

Ngomong-ngomong, menarik banget, kan, bisa tahu hal-hal fun fact seperti ini? Kalian bisa banget, lho, mengajak anak kalian untuk belajar hal-hal seputar Mandarin di LingoAce, karena bukan hanya bahasa Mandarin saja yang bisa diajarkan di sini! Anak-anak akan diajarkan tentang budaya serta pengetahuan umum juga dengan cara yang seru dan menarik!

Nah, jadi tunggu apa lagi? Kalau kalian ragu, kalian bisa mendaftarkan anak kalian dulu untuk mengikuti kelas free trial di sini! Dijamin enggak akan merasa rugi, deh! Kalian juga tahu enggak, kalau guru-guru yang mengajar di LingoAce juga native speaker, lho! Jadi kehebatan Mandarin guru-gurunya enggak perlu kalian ragukan lagi! Yuk, daftar sekarang!

All members of the team have a background in linguistic education, strong bilingual abilities, and at least two years of international experience. They have a good understanding of the living environment and language environment overseas, focusing on the language learning experience for children aged 3-15. They continue to introduce Chinese culture to children across the globe, and are the best storytellers in LingoAce, helping to facilitate language learning for parents overseas.​